Bukan Sekadar Libur! Ini Sejarah dan Makna Hari Buruh yang Harus Dipahami Mahasiswa


Surabaya, 1 Mei 2025 – Banyak dari kita menyambut tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Tapi tahukah kamu, Hari Buruh Internasional menyimpan sejarah panjang tentang perjuangan kelas pekerja yang tak boleh dilupakan?
Asal-Usul Hari Buruh
Hari Buruh atau May Day bermula dari perjuangan buruh di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Pada 1 Mei 1886, ribuan buruh di Chicago melakukan mogok kerja besar-besaran untuk menuntut jam kerja yang manusiawi: delapan jam sehari. Aksi tersebut berujung pada bentrokan dengan aparat dan dikenal dalam sejarah sebagai Peristiwa Haymarket. Sejak itu, tanggal 1 Mei diperingati secara global sebagai simbol perjuangan hak-hak pekerja.
Mengapa Pemerintah Menetapkannya?
Di Indonesia, Hari Buruh baru ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak tahun 2014. Penetapan ini bukan semata formalitas, tapi sebagai bentuk penghargaan negara terhadap peran penting buruh dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Pemerintah juga mendorong dialog antara pekerja, pengusaha, dan negara demi menciptakan iklim kerja yang adil dan berkelanjutan.
Lalu, Mahasiswa Harus Apa?
Sebagai calon intelektual dan agen perubahan, mahasiswa tak boleh hanya menjadi penonton. Hari Buruh seharusnya menjadi momentum reflektif—untuk memahami ketimpangan, memperjuangkan keadilan sosial, dan membangun empati terhadap para pekerja yang menjadi tulang punggung bangsa.
Mahasiswa Matematika FMIPA Unesa, meski bergelut dengan rumus dan angka, juga dituntut peka terhadap isu kemanusiaan. Perjuangan buruh adalah bagian dari realitas sosial yang seharusnya kita pahami, kaji, dan dukung melalui pikiran kritis dan tindakan solutif.
💬 Mari jadikan Hari Buruh bukan sekadar hari tanpa kuliah, tapi hari untuk membuka mata, hati, dan logika.
#UNESASATULANGKAHDIDEPAN